20 Oktober 2014

Islam disudutkan oleh umat islam


Bersabda Rasulullah SAW :
“Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” “Maka seseorang bertanya : Apakah karena sedikit jumlah kita ya Rasulullah?”
“Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan ALLAH mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian. Dan ALLAH telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.”
“Seseorang bertanya : Ya Rasulullah apakah Al-Wahan itu?” “Nabi SAW  bersabda : Cinta dunia dan takut mati.” (HR Abu Dawud 3745)


Dari pemaparan hadist diatas, jika melihat dari realita saat ini sepertinya sudah mulai terjadi. Nafsu telah mengalahkan hakikat kita sebagai makhluk yang tujuan seharusnya adalah beribadah pada ALLAH yang pada akhirnya kembali pada ALLAH. Tetapi karena tipu daya dunia membuat kita lupa serta berpaling dan membelakangi bahkan mengangkangi Sang Pencipta.
Dampak yang terjadi adalah menjadikan diri kita untuk terbiasa menjadi tamak. Berlomba-lomba menjadi yang ter up to date (sedikit bahasa keren). Sibuk memikirkan bagaimana mendapatkan kedudukan dan harta kekayaan yang tiada habisnya. Jika ditelaah sebenarnya yang dicari adalah pengakuan makhluk.

Mereka yang membenci islam melihat celah ini, dan memanfaatkannya dengan mengekspor pemikiran-pemikiran sekular mereka untuk memecah belah umat.
Melalui media, fashion, dan food mereka sukses memecahkan umat menjadi terbagi-bagi.
Coba saja katakan pada remaja sekarang, “didalam islam, hijab itu wajib lhoo…!!”
Lihat apa reaksi mereka?? :)
Atau jika anda ingin dianggap gila, lontarkan saja pernyataan “Ayo kita ganti UUD 1945 menjadi UU berdasarkan Al-Qur’an dan Sunah”. Lihat siapa yang menertawakan anda?? :)

Mereka tertawa atau berlaku sinis sebenarnya bukan karena hukumnya yang salah tetapi karena mereka tidak siap untuk menerima keadilan. Mereka tidak siap untuk menjadi sejajar dengan masyarakat kebanyakan. Mereka tidak siap untuk menjadi sederhana karena upah yang mereka dapatkan tidak dapat membeli sebuah mobil mewah atau rumah megah. Jika hukum islam diterapkan, bisa saya pastikan tidak akan ada makhluk di negri ini yang ingin mencalonkan diri menjadi pemimpin. Karena tidak ada unsur kekuasaan/kekayaan didalam nya. Yang ada hanya berbuat untuk rakyat dan sedikit memikirkan diri sendiri. Kecuali mereka yang tahu, yang paham, yang sadar bahwa hidup dan matinya hanya untuk ALLAH yang berani menjadi pemimpin.

Jadi tidak heran jika begitu mudahnya umat islam terprovokasi sehingga saling serang antar sesama. Ditambah lagi dengan kita yang tidak pernah mengkaji isi dari kandungan Al-Quran dan Sunah bahkan membacanya pun sangat jarang. Ironisnya ketika disampaikan kebenaran berdasarkan Al-Quran dan Sunah langsung mendapat kecaman, dianggap salah dan terlalu ekstrimis. Padahal sekali lagi saya katakan, mereka membacanya pun tidak pernah (apalagi mengkaji) tetapi dengan congkaknya mengatakan salah.
Padahal Nabi SAW bersabda : “Telah aku tinggalkan untuk kalian dua perkara, yang kalian tidak akan pernah tersesat selama-lamanya jika kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunah.” (HR. Muslim)

Sekarang tanya pada hati, Sudah benarkah kita ber-Islam?? Benarkah kita percaya ALLAH itu ada??

Jika kita meyakini, bukankah seharusnya memperjuangkan??
Jelas sekali yang seharusnya menjadi panduan kita bahkan negara adalah Kitabullah dan Sunah. Kenapa?? Karena negara ini dihuni oleh mayoritas penduduk muslim yang seharusnya Al-Quran dan Sunah menjadi kebanggaan kita. Bukan malah membelakangi. Tapi apa daya, ideologi barat telah berhasil meracuni pemikiran umat islam saat ini. Sehingga kalimat saya diatas pasti dikaitkan dengan tindakan rasis dan diskriminatif terhadap kelompok minoritas. Lalu siapa yang menentangnya?? Umat islam itu sendiri. Dibawah naungan siapa?? HAM. 

Asal tahu saja, Islam itu lebih toleran daripada apa yang kalian pikirkan. Baca-baca deh kisah-kisah Nabi SAW agar tahu bagaimana toleransi Nabi SAW terhadap pemeluk agama lain.
Akhir kata, walau mendakwahkan ini berat, menurut saya inilah tantangannya :)
Karena harapan saya hanya mendapatkan ridha-NYA, dan saya berharap itu menjadi harapan kita semua. Amin ya rabbal alamin
Ingat manusia mati sekali tapi hidup dua kali yaitu hidup di dunia dan akan dihidupkan di akhirat (dibangkitkan setelah mati) untuk dimintai pertanggung jawaban. Sesungguhnya itulah kehidupan nyata.


Wassalam
 

2 komentar:

  1. Stop sudah buat artikel2 yang seperti ini. Justru artikel2 seperti inilah yang membuat Islam makin disudutkan. Kalau membuat artikel hendaklah berpandangan luas. Orang di luar Islam (dan sekarang termasuk orang Islam sendiri) yang membaca artikel2 seperti ini selalu melihatnya sebagai upaya2 memecah umat dan kedaulatan NKRI. Kita semua hidup di dunia yang semakin mengglobal dimana apa yang Anda percayai tidaklah menjadi relevan dalam hubungannya dengan masyarakat dunia. Orang-orang yang memiliki Global Mindset adalah orang-orang yang ketika menghadapi perbedaan bukan menganggapnya sebagai ancaman yang membutuhkan kekerasan fisik tetapi melihatnya sebagai kesempatan untuk berkolaborasi. Dunia itu memang berbeda dari banyak hal termasuk keyakinan. Tidak perlu seluruh dunia tunduk pada Islam sebagaimana yang sering dikumandangkan faham2 Islam radikal. Islam saat ini disudutkan karena ulah kalian sendiri yang senang menuliskan artikel2 seperti ini. Mohon kembali ke jalan yang lurus dan lakukan hal yang nyata hasilnya bagi perkembangan negara. Salam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Global Mindset??
      RADIKAL??

      Mohon di pahami dulu apa yang anda katakan
      Dan cari tahu dulu ISLAM itu seperti apa

      Terima kasih atas perhatiannya
      Assalamu'alaikum :)

      Hapus