02 November 2014

Kepercayaan (Islam) Yang Setengah-setengah (Part 1)


Kita percaya bahwa islam adalah satu-satunya agama yang di ridhai Allah SWT dan tidak ada agama lain yang Allah kehendaki selain Islam. Sehingga pada hakikatnya mempercayai artinya menyadari bahwa apa yang di firmankan oleh Allah adalah mutlak benar. Segala hal tentang janjinya kita percaya, segala hal tentang aturannya (seharusnya) kita terima. Seperti firman Allah dibawah ini :

Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al Ma’idah: 3)

Sempurna, Ya!! agama ini sudah sempurna yang artinya tidak ada tandingan lagi, tidak ada bandingan lagi dan tidak ada celah untuk diperdebatkan.
Cukup, apa lagi yang harus kita takutkan jika Allah sudah memberi jaminan kecukupan kepada kita?? Kaya belum tentu cukup namun cukup sudah pasti….cukup (ngarep ya dibilang kaya?? hehe). Padahal tidak ada lagi tolak ukur jika Allah sudah mencukupi kita.
Ridha, ini yang seharusnya kita cari didalam hidup yang fatamorgana, berharap ridha Allah. Mau diberi kekayaan, diberi pangkat, kedudukan, popularitas dan sebagainya tapi jika Allah tidak ridha, Nothink !!.

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: “Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.” (QS. Ali Imran: 31-32)

Masalahnya kita tidak utuh percaya pada apa yang telah Allah janjikan kepada kita yaitu berupa ketenangan, kemenangan, dan kemantapan dalam menjalani hidup ini. Lihat saja umat ini yang masih banyak percaya dengan takhayul, mengkeramatkan makam, memberi sesajian, meminta doa di makam orang-orang yang diangap keramat, dan lain sebagainya yang intinya mencari tandingan selain Allah (syirik). Padahal Allah sudah menegaskan dalam banyak surat tentang bahayanya syirik seperti terjemahan beberapa surat dibawah ini :

Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya” (QS. An Nisa’: 116)

Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al An’am: 88)

Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al Maidah: 72)

Bersambung....!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar