18 Oktober 2014

Jelaskan Pada Saya Makna Memperjuangkan Hak Rakyat


Para anggota DPR sedang ricuh saat sidang
Rabu / 01 -10 - 2014
Saya awam di dunia politik dan semakin tidak tertarik untuk mengikutinya. Dengan aturan ber-asaskan demokrasi bisa dikatakan rakyat tidak akan pernah mendapatkan “keadilan”. Tapi bukan berarti saya mengabaikan begitu saja dengan perkembangan politik “gak jelas” di negri ini (sok pengamat).

Melalui media massa internet, saya membaca berita tentang pemilihan ketua DPR dan perangkat-perangkatnya untuk perioe 2014-2019 yang menimbulkan kericuhan karena perebutan kursi ketua dan wakil DPR.


Disatu sisi saya tersenyum geli melihat tingkah pola para elit politik negri ini; yang secara lulusan sangat membanggakan tetapi bersifat kekanak-kanakan. Nggak tamat TK (Taman Kanak-kanak) kali ya?? Hehehe
Disisi yang lain saya bersedih hati, merasa teriris melihat kelakuan dan tingkah mereka sehingga timbul satu pertanyaan dibenak saya : Benarkah mereka ingin memperjuangkan hak rakyat?? BENARKAH??

Sepertinya mereka berkompetisi bukan memperjuangkan, dan itu bisa dilihat dari kericuhan di ruang sidang. Timbul keyakinan pada diri saya bahwa tidak akan adanya rasa persaudaraan untuk saling memperhatikan bahkan dalam waktu yang panjang. Saya juga meyakini jika mereka adalah mereka dan kita adalah kita (kesenjangan akan terus ada). Tidak ada kepedulian, yang ada hanya perebutan kekuasaan (Rakyat terabaikan).

Tentang keadilan?? Saya berani mengatakan tidak akan ada keadilan dan para politikus yang sedang duduk di senayan? Mereka tidak memperjuangkan keadilan selama sistem kapitalis terus dipegang. Untuk para demonstran, jangan hambur-hambur suara karena sia-sia saja. Untuk rakyat (termasuk saya), nikmati saja parade mereka dan banyak-banyak sabar.

Ingin keadilan?? Saya tawarkan hukum yang tidak ada cacat didalamnya, yang seharusnya jadi kebanggaan buat kita rakyat Indonesia, penduduk muslim terbesar di dunia yang katanya meng-imani ALLAH dan Rasul-NYA tetapi mengabaikan bahkan membelakangi hukumNYA (dasar manusia durhaka). Al-Qur’an dan Sunnah; hukum yang bersumber dari ALLAH, tidak ada keraguan didalamnya dan petunjuk bagi orang-orang bertaqwa. Bukan bagi orang-orang tamak harta/kekuasaan dan cinta dunia. Selama sistem Indonesia ber-asas Democrazy, selama itu pula saya katakan pada kalian JANGAN HARAP ADA KEADILAN

Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar